About Me

Foto saya
Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Asix adalah sebuah kata yang berasal dari dua suku kata A dan six (enam). kalau digabung akan membentuk nama belakang saya yaitu anam. Sedangkan poel sebutan nama depan saya yang berasal dari saiful. karena lidah orang maduralah nama yang berarti pedang itu menjadi poel. tanggal lahir saya sama dengan tangal lahir bungkarno, tapi masih harus ditambah 24 hari lagi. Kalau tahun kelahiran waktu itu sedang bloming-blomingnya revolusi biru. atau masa dimana para petambak tergila-gila sama udang windu. Persisnya tahun kelahiran saya 1986.

Jumat, 18 Desember 2009

Pemeliharaan Pembesaran IKAN MAS



Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun
monokultur.
a) Polikultur
1. ikan mas 50%, ikan tawes 20%, dan mujair 30%, atau
2. ikan mas 50%, ikan gurame 20% dan ikan mujair 30%.
b) Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan
dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk
jantan dan betina.
1) Pemupukan
Pemupukan dengan kotoran kandang (ayam) sebanyak 250-500 gram/m2,
TSP 10 gram/m2, Urea 10 gram/m2, kapur 25-100 gram/m2. Setelah itu kolam
diisi air 39-40 cm. Biarkan 5-7 hari. Dua hari setelah pengisian air, kolam
disemprot dengan insektisida organophosphat seperti Sumithion 60 EC,
Basudin 60 EC dengan dosis 2-4 ppm. Tujuannya untuk memberantas
serangga dan udang-udangan yang memangsa rotifera. Setelah 7 hari
kemudian, air ditinggikan sekitar 60 cm. Padat penebaran ikan tergantung
pemeliharaannya. Jika hanya mengandalkan pakan alami dan dedak, maka
padat penebaran adalah 100-200 ekor/m2, sedangkan bila diberi pakan
pellet, maka penebaran adalah 300-400 ekor/m2 (benih lepas hapa).
Penebaran dilakukan pada pagi/sore hari saat suhu rendah.
2) Pemberian Pakan
Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pemberian pakan
buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang
cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat,
lemak, vitamin dan mineral. Perawatan larva dalam hapa sekitar 4-5 hari.
Setelah larva tidak menempel pada kakaban (3-4 hari kemudian) kakaban
diangkat dan dibersihkan. Pemberian pakan untuk larva, 1 butir kuning telur
rebus untuk 100.000 ekor/hari. Caranya kuning telur dibuat suspensi (1/4 liter
air untuk 1 butir), kuning telur diremas dalam kain kemudian diberikan pada
benih, perawatan 5-7 hari.
3) Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mas yang tidak boleh terabaikan adalah
menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak
tercemari/teracuni oleh zat beracun.

7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan
minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2) Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit
diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3) Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang
mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4) Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan;
pemagaran kolam.
5) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi
rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7) Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau
dibuat bak filter.
8) Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
7.2. Penyakit
1) Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih,
pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan
badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah
serta sering muncul di permukaan air. Pengendalian: direndam dalam
larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4
cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur
NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
TTG BUDIDAYA PERIKANAN
2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung
terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur
kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.
3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok,
ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi
pendarahan dan menebal pada insang. Pengendalian: (1) direndan dalam
larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam
Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; (2) hindari penebaran ikan yang
berlebihan.
4) Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian
kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian: (1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20
gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3)
selama 30 menit; (2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5) Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang
jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam
larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur
yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
6) Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan
badan pada sisi kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit
dalam larutan formalin 150-200 ppm.
7) Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip
ekor terkikis. Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur
oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama
7 hari berturut-turut.
8) Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit
kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu
gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal. Pengendalian:
penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100
mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari
berturut-turut.
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya
penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu
pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan
secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters)
sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

biar lebih asix dikomentari ya..dan jangan lupa follow ya...