About Me

Foto saya
Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Asix adalah sebuah kata yang berasal dari dua suku kata A dan six (enam). kalau digabung akan membentuk nama belakang saya yaitu anam. Sedangkan poel sebutan nama depan saya yang berasal dari saiful. karena lidah orang maduralah nama yang berarti pedang itu menjadi poel. tanggal lahir saya sama dengan tangal lahir bungkarno, tapi masih harus ditambah 24 hari lagi. Kalau tahun kelahiran waktu itu sedang bloming-blomingnya revolusi biru. atau masa dimana para petambak tergila-gila sama udang windu. Persisnya tahun kelahiran saya 1986.

Kamis, 20 Agustus 2009

Kera Sakti Meriahkan Agustusan

Probolinggo – Berbagai acara digelar masyarakat Probolinggo untuk memeriahkan perayaan ulang tahun Proklamasi Indonesia. Mulai dari unjuk berbagai kebolehan dalam berbagai lomba, menghadirkan orkes melayu hingga pengajian umum. Lain lagi dengan Anak Pantai Baru Sukses (APBS) RT 5 RW 5 Kelurahan Mayangan. Kumpulan anak muda itu berinisiatif menghadirkan Kera Sakti.
Sejak tadi malam (14/8) jalan menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga arah simpang lima kelurahan Mayangan terpampang rambu lingkaran putih dengan garis merah horizontal ditengahnya. Tanda itu mengisyaratkan sedang ada kegiatan di Jalan Ikan Paus.
Sekitar pukul 08.00 (15/8) acara sudah dimulai. Sebagai pembukaan, terdengar orang sedang mendendangkan kiro’atil Al Qur’an. Tidak lama setelah itu pidato agama disampaikan oleh K.H. Mas Syaiful dari Kanigaran. ’’Kera sakti belum datang, setelah Mas Syaiful baru Kera Sakti,” ucap Rohim Aal salah satu anggota APBS.
Usut punya usut, ternyata yang dimaksud Kera Sakti adalah K H Abdul Mutholib dari Sidoarjo. Pantas saja yang terpampang diatas panggung adalah pengajian umum dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia Ke-46 dan menyambut bulan suci Ramadhan.
Ternyata pengistilahan Kera sakti untuk Kyai sidoarjo itu karena dia dikenal kocak dalam memberikan ceramah. Sekitar pukul 09.30, pemeran utama mulai memberikan ceramah. Pada awalnya tidak ada yang istimewa, sambutan dan pembacaan doa.
Setelah 10 menit berlalu, joki-joki lucupun mulai keluar darinya. Ada saja yang dibicarakan, salahsatunya dia ingin belajar bahasa madura secara cepat. ’’Pak lurah bilang, nikah lagi saja sama orang Mayangan,” Canda kyai berjubah kuning itu. Bahkan ceramahnya semakin lama semakin mengocok perut hadirin. Setiap ingin berganti topik pembicaraan, tak lupa dendangan lagu Rhoma Irama di nyanyikan.
Bahkan tak segan juga sang kyai bergoyang diatas pangung. Permainan monoplay yang dimainkan sang kyai memang bisa diacungi jempol. Mengapa tidak, dia menggunakan suara mulutnya, mikrofon dan tongkatnya membentuk musik mengiringi nyanyiannya.
Bahkan Kemahirannya dalam seni panggung terlihat ketika dia memeragakan peperangan pada masa perlawanan terhadap penjajah. Bunyi kuda berlari, meriap, senapan, lemparan bambu runcing semua nampak nyata ditelinga. Tak lupa juga ketika melakukan tiarap juga diperagakan. Tak heran semua hadirin mengeluarkan airmata tawa. ( Anam)

2 komentar:

  1. tolong kasih tau alamat kyai tersebut...
    saya sangat kesulitan mencari lewat internet...
    trima kasih.....

    BalasHapus
  2. sory banget sam, untuk alamat pastiny7a saya kurang tau. setau saya waktu pengajian cuma dikatakan sidoarjo gitu aja

    sory baru bales, ku baru belajar blog ni baru tak buka-buka lagi

    BalasHapus

biar lebih asix dikomentari ya..dan jangan lupa follow ya...