Perikanan tangkap yang tidak bisa diharapkan terus menerus membuat masyarakat menempuh jalur tambak. Sayangnya peningkatan jumlah tambak justru diikuti permasalahan baru. yakni,
Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh akuakultur, salah satu bukti nyata adalah kerusakan mangrove. Lahan mangrove telah banyak yang dikonversi untuk tambak-tambak udang dan menimbulkan permasalahan menurunnya kualitas lingkungan. Walaupun akuakultur bukan satu-satunya penyebab rusaknya mangrove, namun perlu diwaspadai perkembangannya di masa depan. Mangrove perlu terus di pelihara keberadaannya mengingat perannya secara fisik (melindungi garis pantai terhadap ombak, erosi, badai) ataupun secara biologis (tempat memijah ikan, udang dll.). Walaupun jarang disadari namun mangrove pun berperan sangat penting dalam produksi perikanan tangkap.
Isu lain yang penting adalah polusi dari akuakultur. Akuakultur telah memproduksi limbah yang cukup banyak antara lain nutrien dan sampah organik dari sisa pakan maupun feces. Limbah lain adalah bahan-bahan kimia (antibiotik, desinfektan dll. yang digunakan usaha akuakultur). Situasi terkini memang banyak usaha budidaya yang telah mengurangi efluen dengan sistem resirkulasi atau manajemen pakan yang lebih baik. Pengunaan bahan-bahan kimia pun tidak sebanyak 10 tahun silam mengingat berkembangnya teknologi akuakultur.
Penyakit ikan merupakan isu yang penting mengingat kompleksnya permasalahan penyakit. Penyakit atau pathogen ikan dapat berpindah dari ikan budidaya ke ikan di alam maupun sebaliknya. Pathogen pun kini menyebar dikarenakan translokasi ikan akibat akuakultur, perdagangan dsb. Penyakit ikan pun menjadi lebih berbahaya arena pengaruh obat-obatan.
Akibat rusaknya lingkungan berbagai penyakitpun bermunculan salah satunya adalah
IMNV (myonecrosis).Infectious myonecrosis (IMNV) adalah penyakit udang yang disebabkan virus. Pertama kali menyerang Penaeus vannamei di Brazil. Sekarang sudah ditemukan di P. vannamei di Indonesia. IMNV menyerang udang jenis vannamei saat juvenil berumur 60- 80 haripertama kali di Situbondo Propinsi Jawa Timur bulan Mei 2006.
Gejalanya Warna merah pada segmen abdominal, myonecrosis (rusaknya jaringan otot) dengan ciri warna putih pada otot yang terserang
Upaya untuk mengatasinya adalah memprioritaskan manajemen kesehatan ikan, mengurangi translokasi atau meningkatkan efisiensi karantina ikan. Peningkatan IPTEK dalam bidang ini patut pula menjadi perhatian.
Introduksi spesies ikan eksotik adalah bagian dari lingkaran permasalahan dalam bidang akuakultur karena spesies yang feral (kabur) ke perairan bisa saja menjadi masalah pelik dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Untuk itu para petambak perlu lebih memperhatikan lingkungan tambak. Bahkan akibat kelalaian petambak Udang Indonesia npernah diembargo di Amerika. Pemberlakuan Bio Security sepertinya bisa menjadi solusi perbaikan lingkungan dan peningkatan kualitas udang tambak. Bio sekuriti akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
About Me
- asix_poel
- Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
- Asix adalah sebuah kata yang berasal dari dua suku kata A dan six (enam). kalau digabung akan membentuk nama belakang saya yaitu anam. Sedangkan poel sebutan nama depan saya yang berasal dari saiful. karena lidah orang maduralah nama yang berarti pedang itu menjadi poel. tanggal lahir saya sama dengan tangal lahir bungkarno, tapi masih harus ditambah 24 hari lagi. Kalau tahun kelahiran waktu itu sedang bloming-blomingnya revolusi biru. atau masa dimana para petambak tergila-gila sama udang windu. Persisnya tahun kelahiran saya 1986.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
biar lebih asix dikomentari ya..dan jangan lupa follow ya...