About Me

Foto saya
Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia
Asix adalah sebuah kata yang berasal dari dua suku kata A dan six (enam). kalau digabung akan membentuk nama belakang saya yaitu anam. Sedangkan poel sebutan nama depan saya yang berasal dari saiful. karena lidah orang maduralah nama yang berarti pedang itu menjadi poel. tanggal lahir saya sama dengan tangal lahir bungkarno, tapi masih harus ditambah 24 hari lagi. Kalau tahun kelahiran waktu itu sedang bloming-blomingnya revolusi biru. atau masa dimana para petambak tergila-gila sama udang windu. Persisnya tahun kelahiran saya 1986.

Senin, 26 Oktober 2009

POTENSI PERIKANAN JATIM 2009


Potensi Perikanan Jawa Timur 2009
Keragaan Pantai Jawa Timur

Jumlah pulau : 446 buah

Panjang garis pantai : 1900 Km

Luas perairan laut : 1.003.544 Km2
o Laut Utara Jawa & Selat Bali : 860.984 km2
o Laut Selatan Jawa (termasuk ZEE) : 142.560 km2

Laut Pantai Utara & Madura : 203.147 km2

Laut Selat Madura : 65.537 km2

Laut Selat Bali : 2.500 km2

Laut Pantai Selatan Jatim : 142.560 km2

Potensi Lestari Sumberdaya Ikan (MSY)
- Laut Jawa : 199.160 ton/tahun (lebih tangkap)
- Selat Madura : 64.427 ton/tahun (lebih tangkap)
- Selat Bali : 28.222 ton/tahun (lebih tangkap)
- Samudera – Hindia : 269.222 ton/tahun (padat tangkap)

Keragaan Perikanan Tangkap:
Jumlah Nelayan : 217.745 orang (KK)
Jumlah Armada Laut : 51.371 unit, meliputi
o Perahu Tanpa Motor : 6.686 unit (13,01%)
o Perahu Dengan Motor Tempel : 31.039 unit (70,15%)
o Kapal Motor : 8.646 unit (16,83%)
o Hasil Tangkapan Laut : 382.875,10 Ton (68,24% dari MSY)
o Target Kenaikan Produksi (2009) : 398.190 Ton (Naik 4%)
o Nilai Produksi : Rp. 619.872.448.000,-

Sekilas Pengelolaan Perikanan Selat Madura
o Luas Selat Madura : 65.537 km2
o Kedalaman : 30 – 50 m
o Konfigurasi berbentuk corong yang menyempit pada bagian barat
o Jenis armada berukuran < 30 GT
o Alat tangkap dominant berupa Trammel Net, Jaring Kepiting, Bagan, Payung Jurung, Payang Alet, Payang Oras dan Trawl
o Jenis ikan dominant, yaitu Layang, Kembung, Belanak, Tembang, Teri
o CPUE cenderung menurun, dipengaruhi oleh:
- Perbedaan teknik penangkapan
- Perbedaan pengalaman nelayan
- Jumlah setting
- Musim ikan
- Faktor ketidakpastian (cuaca)

• Sedangkan, daerah operasi nelayan Jawa Timur:
- Nelayan yang bekerja di pantai
- Nelayan yang bekerja di lepas pantai
- Nelayan yang bekerja di laut lepas (samudera)

• Luas wilayah perairan 0 – 12 mil Propinsi Jawa Timur 59.875 km2 terdiri dari :
Laut Jawa : 36.027 km2
Selat Madura : 10.962 km2
Selat Bali : 1.350 km2
Laut selatan : 11.536 km2

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Pelabuhan Perikanan di Pantura Jatim
PPI Bulu – Tuban
Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong – Lamongan

POSKAMLADU (Pos Keamanan Laut Terpadu) di Pantura Jatim
- Tambak Boyo – Tuban
- Paciran – Lamongan
- Lumpur – Gresik

Pengelolaan SDI
Upaya pengaturan pemanfaatan yang terkait baik langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kelestarian SDI dan lingkungannya (UU No. 31 – 2004)

Pelaksanaan Pengelolaan bertujuan :
- Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil
- Meningkatkan penerimaan dan devisa Negara
- Mendorong perluasan dan kesempatan kerja
- Meningkatkan dan konsumsi sumber protein ikan

• Pengelolaan Khusus Perikanan Tangkap
- Pengaturan alat tangkap ikan, termasuk alat Bantu penangkapan seperti rumpon
- Menentukan syarat teknis kapal perikanan, juga terkait dengan keselamatan pelayaran
- Menetapkan jumlah ikan yang boleh ditangkap, jenis serta ukuran ikan yang tidak boleh ditangkap
- Menetukan daerah, jalur dan waktu atau musim tangkapan
- Pencegahan pencemaran, kerusakan, rehabilitasi SDI dan lingkungannya
- Penebaran jenis baru
- Riset, peran serta masyarakat, data base dan pengawasan

Konsep Hasil Tangkapan Lestari (MSY)
- MSY merupakan konsep yang paling mudah dan merupakan “benchmark” untuk digunakan dalam pengelolaan secara umum, terutama dalam situasi dimana tidak cukup tersedia ahli yang mampu memahami dinamika SD perikanan serta merumuskan kebijaksanaan pengelolaan secara rasional
- Penambahan upaya tidak selalu diikuti oleh peningkatan hasil tangkapan, setelah melampaui titik tertentu penambahan upaya menghasilkan penurunan hasil tangkapan
- Kelemahan / kesulitan konsep MSY :
- Produksi dalam tahun tertentu dapat dipengaruhi oleh variasi berbagai factor di luar perikanan
- Tidak mudah untuk menentukan tingkat upaya penangkapan optimum

Permasalahan di Pantura Jatim
• Prasarana berupa fasilitas pokok, fungsional dan penunjang usaha bidang perikanan tangkap, kurang memadai.
• Mekanisme lelang murni belum jalan.
• Masih banyak nelayan yg terikat dg juragan/ pengambek.
• Produktifitas dan efisiensi usaha penangkapan masih rendah.
• Banyaknya kebocoran pada proses pasca tangkap di pelelangan.
• Dominasi armada penangkapan skala kecil.
• SDM nelayan dlm penerapan teknologi rendah
• Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh nelayan (seperti penggunaan mini trawl)
• Over fishing dan kerusakan lingkungan, penyebab :
- Penggunaan metode & alat tangkap yg dilarang
- Kehilangan hasil tangkapan akibat pemanfaatan SDI yg belum optimal
- Pencemaran perairan, pemanfaatan SDI dengan cara destruktif atau bom/bahan peledakdak/potassium.
- Belum optimalnya pelaksanaan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) di wilayah pengelolaan.
- Maraknya IUU Fishing (Illegal, Unreported, Unregulated)
- Selat Madura merupakan perairan semi tertutup, relatif sempit, over fishing, dieksploitasi oleh nelayan yang sangat padat, karakteristik armada penangkapan skala kecil

• Konflik nelayan, penyebabnya :
- Adanya kesenjangan teknologi penangkapan ikan
- Perbedaan teknik penangkapan ikan
- Faktor social ekonomi masyarakat
- Pelanggaran jalur penangkapan, penjarahan rumpon
- Penggunaan alat/bahan yang tidak ramah lingkungan
- Minimnya hasil tangkapan (over exploited) – menurunnya ketersediaan SD perikanan
- Pelanggaran jalur tangkapan
- Masalah nelayan andon (seperti penjarahan rumpon di Kab. Malang, pemerasan oleh nelayan lokal di Sumenep)
- Belum optimalnya pengawasan dan penegakan hukum
- Belum optimalnya sosialisasi peraturan perundang – undangan

• Upaya yang akan dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Pantura Jatim
- Rehabilitasi prasarana dan sarana serta menambah fasilitas pokok, fungsional dan penunjang
- Melaksanakan lelang murni dengan mempersiapkan : Modal, SDM, Prasarana dan sarana & sistim pasar dan aturan hukum
- Fasilitasi kegiatan stimulan untuk membantu dlm permodalan dan bantuan sarana usahanya
- Optimalisasi usaha penangkapan dan diversifikasi alat tangkap yg produktif & ramah lingkungan
- Optimalisasi aparat keamanan dalam melaksanakan fungsi pengawasan di TPI, utamanya pada saat bongkar hasil tangkapan.
- Introduksi teknologi & peningkatan SDM
- Diseminasi/pembinaan teknologi sanitasi & hygiene kapal ikan, dermaga & TPI dalam rangka antisipasi penerapan kualitas ikan, treacibility serta penanganan yg hygiene.
- Pengembangan sistem informasi dengan pengadaan SSB
- Sosialisasi perijinan, pengawasan & kesyahbandaran, penggunaan rumpon dan palkah.
- Meningkatkan ketrampilan bidang nautika untuk petugas & nelayan
- Operasional UPT bidang perikanan tangkap
- Pertemuan FKPPS Regional Jawa Timur dan RPP Selat Madura
- Regulasi perikanan Selat Madura
- Pengaturan quota hasil tangkapan yang diijinkan
- Penetapan daerah lindung
- Pembatasan ukuran kapal dan pengawasan
- Sosialisasi perijinan
- Konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove dan terumbu karang
- Peningkatan ketrampilan tenaga kerja perikanan.
- Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap
- Penguatan Data Base Pengembangan Usaha Penangkapan
- Inventarisasi rumpon dan monev sumberdaya ikan
- Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan Sumberdaya yg bertanggung jawab
- Melaksanakan kegiatan pengawasan diwilayah rawan konflik
- Penegakan hukum terhadap pemanfaatan SDI
- Membentuk, membina dan mengembangkan Pokmaswas
-Mensinergikan kegiatan pengawasan berbasis masyarakat dg pemberdayaan masyarakat untuk mengubah perilaku yg destruktif.
- Peningkatan pembinaan nelayan melalui sosialisasi Peraturan perundangan
- Peningkatan koordinasi antar instansi terkait
- Mengadakan islah antara nelayan yg bermasalah
- Membangun sarana pengawasan perairan (Poskamladu)
- Pembinaan dan penggalangan Pokmaswas
- Kerjasama operasional pengawasan dengan Polairud danTNI-AL
- Pengawasan perairan terpadu antar provinsi
- Pelaksanaan kesepakatan kerjasama Jatim – Jateng


• Pertimbangan Pengembangan Pantura Jatim dan Selat Bali oleh Pemprov. dengan Armatim:
- Pembenahan fasilitas umum dalam hal ini berupa “rehabilitasi rumah nelayan”
• Sasarannya: “Pemukiman Nelayan Percontohan”

Saran
- Rumah nelayan menghadap laut (tidak membelakangi laut) agar sampah tidak dibuang ke laut
- Dilengkapi dengan MCK + sarana air bersih
- IPAL terpadu
- Menata pantai (ruang)
- Untuk pendaratan ikan / kapal nelayan
- Untuk sabuk hijau “green belt” / perlindungan pantai
- Ruang terbuka

Harapan
- Kondisi social ekonomi masyarakat nelayan meningkat
- Kampung nelayan yang asri (tidak kumuh lagi)
- Terpeliharanya kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikaan terutama di daerah wilayah pesisir

DARI BERBAGAI SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

biar lebih asix dikomentari ya..dan jangan lupa follow ya...